SENI RUPA KRIYA BTS/BTD


SENI KRIYA BIK TUDONG DULANG/BUNDA TUDUNG SAJI




Mengusung Motto "Cintai Produk-produk Lokal", saya mulai mencoba mengembangkan berbagai kerajinan tangan yang bertemakan Tudung Saji/Tudong Dulang. Memperhatikan manfaat ekonomi yang dihasilkan dari kerajinan tangan yang satu ini, yang masih bersifat musiman, sehingga banyak ditinggalkan oleh pengrajinnya.

Awal memulai hobby ini, banyak cibiran, dan ejekan yang saya dapatkan, termasuk penolakan performa saya pada saat MC, jika menggunakan assesoris yang berbahan miniatur Tudung Saji, tapi tidak menyurutkan semangat juang saya untuk terus berinovasi, menciptakan karya-karya terbaik.

Dengan menggandeng seorang pengrajin yang luar biasa, yaitu Ace Aihua, dari akhir tahun 2016 pelan-pelan saya mulai merangkai mimpi, walau masih bersifat usaha kecil/usaha rumahan, perjuangan kami mulai menampakan hasil dan manfaat.



Setelah selama 8 (delapan) tahun, saya melakukan beberapa langkah pembaharuan terhadap “TUDONG DULANG” yang merupakan alat utama pada WBTB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu Tradisi “NGANGGUNG”. TUDONG DULANG sendiri merupakan alat penutup makanan yang terdapat pada Dulang, jika awalnya hanya sebatas untuk digunakan sebagai pendukung kinerja saya sebagai Objek yang dipromosikan sebagai potensi unggulan baru dari sektor ekonomi kreatif berbasis kebudayaan, kemudian untuk kelengkapan diri sebagai pelaku seni, yang pada akhirnya atas upaya tersebut oleh masyarakat saya dijuluki Bunda Tudung Saji (BTS) atau Bik Tudong Dulang (BTD). 

Tudong Dulang bukan sekedar benda tanpa makna, ia adalah benda kearifan lokal yang diwariskan oleh para orangtua kita terdahulu. Penuh nilai, penuh makna bagi orang-orang yang memang berpikir dan cinta akan adat istiadat leluhur. Adat Istiadat atau tradisi leluhur ini bukan pula budaya tanpa makna, tidak juga sekedar tradisi tanpa arti, tapi ia memiliki filosofi kehidupan yang luar biasa bagi kita generasi muda penerus bangsa. Menjaga budaya atau tradisi para orangtua bagian dari bentuk penghargaan kita kepada leluhur, menyelami makna yang terkandung didalamnya dan mengambil sisi positif adalah bentuk kecerdasaan kita dalam mengelola kehidupan yang beraneka ragam. 


















    Sanggar “Bik Tudong Dulang (BTD) Pedapuran”, dibentuk pada tanggal 23 Desember 2018, awalnya hanya bergerak dibidang kerajinan tangan yang merupakan pengembangan dari kerajinan khas Bangka Tudong Dulang, kemudian mengalami Perkembangan dan bergerak untuk melestarikan dan mengembangkan seni kriya Destar, seni tari tradisional, theater dan musik khususnya kesenian tradisional Bangka pada khususnya, umumnya di Provinsi serta Nasional, maka pada hari Kamis tanggal 23 Desember 2021 membentuk kembali Kepengurusan Sanggar dengan tetap memakai nama "Bik Tudong Dulang (BTD) Pedapuran".

     Sebuah lembaga memerlukan  kaidah-kaidah dan mekanisme kerja yang baik dan sistematis sebagai pedoman dalam melakukan kerja-kerja kelembagaan sehingga mampu mengarahkan orientasi dan tujuan lembaga kea rah yang refsesif dan progresi, serta penuh dengan dinamika. Halangan dan rintangan menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga ini ke depan untuk meningkatkan kinerja kelembagaan

1.     Program kerja jangka pendek

·   Meningkatkan kualitas sumber daya anggota melalui vasilitas pendidikan 

    dan pengkaderan dasar dan lanjutan.

·   Menumbuhkembangkan kemampuan dan wawasan pengurus tentang 

    arti pentingnya kelembagaan.

·   Menumbuhkembangkan kegiatan pengembangan dan berkreativitas dalam 

    berlembaga.

·   Pendalaman kepekaan social khususnya hal-hal yang berhubungan dengan 

    seni dan budaya.

2.     Program kerja jangka panjang

·   Mengembangkan wawasan dan pengetahuan, sumber daya anggota

    khususnya yang berkaitan  dengan sejarah, seni tradisi dan budaya;

·   Menyalurkan bakat minat anggota melalui divisi yang ada dalam lembaga;

·   Melengkapi peralatan-peralatan penunjang aktivitas berlembaga, baik di   

    sekretariat maupun di lapangan;

·   Menanamkan rasa kecintaan dalam upaya pelestarian aset dan objek 

    sejarah, seni tradisi dan budaya baik pada anggota maupun non anggota 

    melalui kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada kebudayaan daerah; dan

·   Membuat jaringan kerjasama dengan instansi atau organisasi lain yang 

    dapat menunjang pengembangan dan eksistensi organisasi sepanjang tidak

    melanggar AD/ART dan aturan lainnya.

 

Adapun langkah  program –jangka pendek yang dilakukan   pengurus  adalah:

1. Melaksanakan penerimaan anggota baru sesuai dengan ketentuan AD/RT Sanggar;

2. Melaksanakan pembinanaan dan latihan rutin di setiap devisi minimal dua kali dalam seminggu;

3. Pengenalan Permainan Rakyat dan Olah Raga Tradisional Tempoe Doeloe;

4. Melaksanakan pagelaran seni dan budaya minimal dua kali dalam satu 

    periode kepengurusan;

5. Melaksanakan vestival seni minimal satu kali dalam satu periode   

    kepengurusan;

6. Melaksanakan seminar sejarah, seni tradisi dan budaya;dan

7. Melaksanakan study banding.

 Penjabaran kerja program jangka pendek dan panjang terinci pada kegiatan dan program setiap devisi yaitu :

Pengelolaan Kerajinan Khas Bangka :

1. Pembuatan Kerajinan khas Bangka dan terutama berlatar Tudong Dulang;

2. Pembuatan Souvenir dari beragam bahan lokal berbentuk miniature dan 

    relief;

3. Pembuatan Mahkota Tudong Dulang; dan

4. Pembuatan Seni Mengikat Tutup Kepala Destar (Keluarga Pahlawan Nasional 

    Depati Amir).

Pengelolaan Seni Tradisi :

1.  Pelatihan tari Tradisional;

2.  Menggarap Tari kreasi Tradisional;

3.  Menggarap Tari Kreasi modern;dan

4.  Menggali Tarian tradisional yang sudah hampir punah.

Pengelolaan pelestarian sejarah dan budaya:

1.  Pelatihan Dambus dan Pelatihan Campak;

2.  Pelatihan Mendongeng Cerita Rakyat;

3.  Pelatihan Sastra Lisan dan Tulisan (Ritus);

4.  Pelatihan Prosesi Adat;

5.  Sosialisasi dan Pameran Sejarah; dan

6.  Natak Sejarah dan Budaya.

Pengelolaan seni keagamaan

1.  Pengembangan dan pelatihan Nasyid laki-laki;dan

2.  Pengembangan dan pelatihan habsy wanita.

Pengelolaan dan pengembangan seni musik

1.  Pelatihan musik Dambus;

2.  Pengembangan musiRebana, Rudad dan Hadrah; dan

3.  Pembuatan Lagu Daerah.


    Namun sampai dengan saat ini, kendatipun kerajinan tangan yang satu ini sudah menjadi buruan banyak orang, bahkan sudah mendapat tempat disegala bidang kehidupan, tapi belum banyak pengrajin yang mau dan mampu mengembangkan Tudong Dulang ini menjadi jenis kerajinan dengan manfaat yang lebih banyak lagi.

Demikian juga halnya dengan DESTAR, Destar sendiri keberadaannya sudah sangat diakui dan mendapat tempat yang luar biasa, namun kurang diminati pengrajin atau pelaku usaha kriya, padahal sesuai pengalaman selama menggeluti hobby saya sebagai Pengkriya, Destar nilai jualnya cukup menguntungkan, belum banyak orang yang menolehnya, sementara permintaan dan kebutuhan semakin meningkat, maka dipandang perlu untuk menyelenggarakan Workshop Pembuatan DESTAR dan Miniatur Tudong Dulang pada generasi muda.

Melihat kondisi ketidakpedulian generasi muda khususnya di Kota Pangkalpinang, terhadap kelestarian warisan budaya takbenda yang cukup menghawatirkan padahal merekalah yang akan meneruskan tradisi  para orang tua dan leluhur mereka, sehingga upaya pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya takbenda ini dapat dinikmati juga oleh genrasi generasi penerus sehingga mereka tidak hanya mendengar cerita atau hanya melihat Alat Utama pada tradisi Nganggung dan Seni Mengikat tutup kepala Pahlawan Nasional dari Provinsi Bangka Belitung Depati Amir tersebut tanpa tahu bagaimana proses pembuatannya.

Padahal Industri kerajinan memiliki peranan yang cukup strategis bagi perekonomian karena secara historis keberadaannya dekat dengan keseharian kehidupan masyarakat. Industri kerajinan merupakan bagian dari ekonomi kreatif kreatif yang pertumbuhannya sangat cepat, berkembang hampir di seluruh pelosok tanah air, mulai dari skala kecil (mikro) sampai menengah.

Untuk itu selaku Pengkriya yang sudah lebih dari 7 tahun ingin menumbuhkan minat seni kriya pada generasi muda dengan cara yang membuat mereka lebih tertarik pada seni kriya Miniatur Tudong Dulang dan Seni Mengikat Tutup Kepala (Destar Depati Amir), salah satunya nanti melalui mungkin bisa kita laksanakan Kegiatan Perlombaan atau kuis, bisa juga melalui pelatihan-pelatihan dan bahkan pemilihan brand ambasador. Sehingga mereka generasi muda yang memiliki akses lebih luas dengan dampak globalisasi ini dapat mengembangkan Miniatur Tudong Dulang dan Seni Mengikat Tutup Kepala (Destar Depati Amir) dengan cara yang lebih milenial.

beberapa Jenis Ikatan Destar Depati Amir produksi BTD Pedapuran, buah karya Dato' Cik Radendo Ratna Purnamasari atau Bik Tudong Dulang yang lebih dikenal dengan julukan Bunda Tudung Saji, dan beberapa kegiatan yang diikuti, sebagai berikut :

PERESMIAN JERAMBAH GANTUNG

 




RAKORWIL PARTAI NASDEM

 



DIKENAKAN KANG EMIL
    

PERINGATAN HARI JADI PANGKALPINANG KE-264





PERINGATAN HUT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KE-21






SERAGAM GROUP MUSIK DAMBUS




DIKENAKAN OLEH BUPATI BANGKA BARAT





PROSESI PENABALAN GELAR ADAT




PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN SEKRETARIAT PDI-P




SEBUAH PENGHARGAAN YANG LUAR BIASA



MENJADI JURI PEMILIHAN BA TELAGA EMAS



 




MENJADI JURI PEMILIHAN PEREMPUAN INSPIRATIF





KUNJUNGAN KERJA DPR-RI IBU KRISDAYANTI




MENJADI JURI GF BINTANG DAN PUTRI MODEL CILIK



PERESMIAN BALAI PERDAMAIAN RJ



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DESTAR DEPATI AMIR